Cari Blog Ini

Selasa, 03 September 2013

Praktikum Kimia Dasar I : Stoikiometri I





I.         JUDUL
STOIKIOMETRI I

II.      TUJUAN
1.    Memahami stoikiometri larutan
2.    Mengukur banyaknya zat yang terlibat pada reaksi dalam larutan
3.    Menuliskan persamaan reaksi dalam larutan

III.   DATA PENGAMATAN
No
Volume larutan I2 0,05 M dalam larutan KI 0,1 M
Jumlah mol I2 (mol)
Volume larutan S2O3 0,05 M (cm3)
Jumlah mol S2O32- (mol)
1.
2
1     x 10-4
0,9
4,5   x 10-5
2.
3
1,5  x 10-4
1,1
5,5   x 10-5
3.
4
2     x 10-4
1,4
7      x 10-5
4.
5
2,5  x 10-4
1,9
9,5   x 10-5
5.
6
3     x 10-4
2,5
1,25 x 10-4
6.
7
3,5  x 10-4
2,7
1,35 x 10-4
7.
8
4     x 10-4
3,3
1,65 x 10-4



 

I.         PEMBAHASAN
Tujuan titrasi adalah untuk mengetahui seberapa banyak zat yang terlibat dalam reaksi kimia, sehingga dapat ditentukan persamaan reaksinya. Dalam percobaan ini, titrasi ditujukan untuk mengukur banyaknya larutan yang dibutuhkan dalam reaksi antara I2 dan Na2S2O3, sehingga didapat persamaan:
I2 + Na2S2O3                    2NaI + Na2S4O6
Prinsip dasar percobaan ini adalah hukum Proust yaitu pada setiap reaksi, zat yang bereaksi dengan sejumlah tertentu zat lain selalu tetap. Pada dasarnya perbandingan mol dari unsur-unsur dalam reaksi selalu sesuai dengan koefisien pada persamaan reaksinya sendiri, sehingga dimungkinkan koefisien dari suatu persamaan reaksi dapat digunakan untuk menghitung perbandingan jumlah mol masing-masing unsur yang terlibat dalam reaksi itu.
Prinsip kerjanya yaitu mencampurkan 2 ml larutan I2 0,05 M dalam larutan KI 0,1 M ke dalam erlenmeyer dengan amilum yang kemudian dititrasi dengan larutan Na2S2O3 0,05 M yang telah diisikan dalam buret sampai warna biru menghilang. Mencatat volume Na2S2O3 yang diperlukan. Kemudian mengulangi percobaan dengan volume I2 yang berbeda-beda yaitu 3 ml, 4 ml, 5 ml, 6 ml, 7 ml, dan 8 ml. Menghitung mol I2 dan S2O32- yang diperlukan sehingga dapat membandingkan mol I2 dan S2O32-. Setelah menemukan mol keduanya, kemudian membuat grafik. Dari grafik yang ada, dapat dihitung slope dan interseptnya, maka diperoleh slope = 0,4 dan intersept = 5 x 10-6.
Pada percobaan terjadi reaksi sebagai berikut :
§  Antara I2 dan amilum
I2 + amilum                 amilum iodat
§  Antara amilum iodat dan Na2S2O3 saat titrasi
I2 (aq)  + Na2S2O3 (aq)                                2NaI (aq) + Na2S4O6 (aq)



Reaksi Redoks
Reduksi     : I2 + 2e                        2I-
Oksidasi    : 2S2O32-                      S4O62- + 2e
  2S2O32- + I2                    S4O62- + 2I-
Dari perhitungan pada percobaan, perbandingan mol I2 : mol S2O32- adalah 2,5 : 1. Sedangkan menurut teori, perbandingannya adalah 1 : 2. Perbedaan ini disebabkan oleh :
a.    Kekurangtelitian dalam mengukur volume I2.
b.    Larutan I2 masih tertinggal di dalam gelas ukur.
c.    Kekurangtelitian saat titrasi.
d.   Penentuan warna yang tidak sama antaranggota kelompok.
e.    Kekurangtelitian dalam perhitungan.\
Fungsi Na2S2O3 0,05 M adalah sebagai reduktor atau zat yang mengalami oksidasi. Fungsi amilum adalah sebagai indikator, apabila sudah mencapai titik akhir titrasi yang ditandai dengan berubahnya warna indikator larutan dari biru menjadi bening menandakan titrasi harus dihentikan. Fungsi I2 adalah sebagai zat yang akan dititrasi.

II.      KESIMPULAN
1.    Stoikiometri digunakan untuk mempelajari hubungan kuantitatif zat-zat yang terlibat dalam reaksi kimia.
2.    Dengan stoikiometri, banyaknya zat yang terlibat dalam reaksi dapat dihitung menurut hukum Proust, pada setiap reaksi, zat yang bereaksi dengan jumlah tertentu zat lain selalu tetap. Perbandingan koefisien dalam reaksi dapat digunakan untuk menentukan perbandingan jumlah mol-mol zat dalam reaksi.
3.    Persamaan reaksi dalam larutan
I2 (aq)  + Na2S2O3 (aq)                                2NaI (aq) + Na2S4O6 (aq)
Redoks :
Reduksi           : I2 + 2e                          2I-
Oksidasi          : 2S2O32-                        S4O62- + 2e
              2S2O32- + I2                       S4O62- + 2I-
Dari percobaan diperoleh perbandingan mol I2 : mol S2O32- = 2,5 : 1, sedangkan menurut teori perbandingannya 1 : 2.





III.   DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, Hiskia. Kimia Dasar I. Jakarta : P dan K
Brady, James E. 1981. Fundamentalis of Chemistry. USA : John Wiley dan Sons Inc
Budiharjo, Agus dkk. 2000. Kimia Dasar I. Surakarta : UNS Press
Keenan, Charles, Wood. 1990. Ilmu Kimia Untuk Universitas. Jakarta : Erlangga
Tim Dosen Praktikum Kimia Dasar I. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar  I. Surakarta : UNS Press