Pagi ini, saya pengin sedikit share untuk hasil Praktikum Kimia Dasar I yang berjudul Rekristalisasi. Biar lebih jelas, apa sih rekristalisasi itu, dan bagaimana prosesnya, yuk kita langsung aja... :-)
I.
JUDUL
REKRISTALISASI
II.
TUJUAN
A.
Mengenal cara melakukan rekristalisasi
B.
Terampil melakukan rekristalisasi
III.
DATA PENGAMATAN DAN PERHITUNGAN
No.
|
BAGAN
KERJA
|
KETERANGAN
|
1.
|
Garam dapur yang
kotor + 5 ml akuades dilarutkan lalu menyaring larutan tersebut ke dalam
cawan porselin kemudian memanaskan larutan hingga menguap di atas kompor
listrik. Selanjutnya, menyingkirkan kompor listrik dan membiarkan larutan
hamper kering, lalu mengamati garam dapur yang terbentuk dan
membandingkannya.
|
Garam dapur sebelum rekristalisasi
Warna : putih keruh,
kotor
Bentuk : kristal
kasar
Massa : lebih banyak
Garam dapur setelah
rekristalisasi
Warna : putih bersih
Bentuk : kristal
halus
Massa : lebih sedikit
|
IV.
PEMBAHASAN
Rekristalisasi adalah suatu cara
memisahkan atau memurnikan zat yang berupa Kristal dari kotorannya.
Percobaan ini bertujuan untuk
mengenal cara melakukan rekristalisasi dan terampil dalam melakukan
rekristalisasi. Prinsip dasar yang dipakai dalam rekristalisasi adalah proses
pemurnian suatu zat berbentuk kristal dengan memanfaatkan perbedaan kelarutan
dalam pelarut pada suhu tertentu. Proses rekristalisasi meliputi beberapa tahap
yaitu pelarutan, penyaringan, pemanasan dan pendinginan.
Prinsip kerja dari percobaan
rekristalisasi adalah pertama-tama mengambil gara dapur secukupnya lalu
melarutkan garam dapur ke dalam 5 ml akuades yang dilakukan di dalam gelas
beker. Kemudian menyaring larutan tersebut, filtrate yang diperoleh tersebut
diuapkan dalam cawan porselin, hingga menguap di atas kompor listrik.
Selanjutnya, menyingkirkan kompor listrik dan mendinginkannya, dan mengamati
serta membandingkan kristal garam dapur yang terbentuk dengan kristal garam
dapur semula. Langkah selanjutnya, menimbang CuSO4 sebanyak 5,05
gram dan melarutkan CuSO4 ke dalam 25 ml akuades, alu larutan
tersebut disaring. Setelah itu, masukkan larutan tersebut ke cawan porselin dan
diuapkan hingga volume tinggal kurang lebih 10 ml. selanjutnya menyingkirkan
kompor listrik dan mendinginkan serta menunggu sampai semua filtratnya berubah
menjadi kristal. Kemudian mengamati dan membandingkan kristal CuSO4 yang
terbentuk dengan CuSO4 semula.
Perbandingan garam dapur sebelum dan
setelah rekristalisasi yaitu garam dapur yang belum direkristalisasi berbentuk
kristal yang kasar, bentuknya bongkah-bongkahan dan berwarna putih keruh atau
putih kotor. Sedangkan garam dapur setelah direkristalisasi berbentuk kristal
yang halus, lebih lembut, warnanya putih bersih dan massanya len=bih berkurang.
Kristal CuSO4 sebelum direkristalisasi yaitu berbentuk kristal yang
kasar, berwarna biru tua. Sedangkan kristal CuSO4 yang sudah
direkristalisasi mempunyai bentuk yang lebih halus, berwarna biru muda, Nampak
lebih bersih dan massanya lebih sedikit.
Rendeman CuSO4 = massa
akhir X 100%
Massa
awal
Reaksi-reaksi yang terjadi pada
percobaan rekristalisasi yaitu
a.
Reaksi rekristalisasi pada garam dapur (NaCl) :
NaCl (s) + H2O (l) à NaCl (aq)
NaCl (aq) à NaCl (s)
b.
Reaksi rekristalisasi pada tembaga sulfat (CuSO4):
CuSO4 (aq) + H2O
(l) à
CuSO4 (aq)
CuSO4 (aq) à CuSO4 (s) (putih)
CuSO4 (aq) à CuSO4 . 5 H2O
(s) (biru)
Garam dapur pada keadaan awal berupa kristal kasar dan bewarna putih
keruh. Hal ini disebabkan karena adanya kotoran-kotoran yang masih terkandung
di dalamnya. Kemudian garam dapur dilarutkan dalam akuades, disaring,
dipanaskan dan didinginkan. Pada proses ini diperoleh kristal garam dapur yang
putih bersih dan lebih halus. Hal tersebut disesabkan karena garam dapur sudah
dilarutkan dalam akuades dan sudah memalui proses penyaringan. Fungsi
penyaringan tersebut adalah memisahkan larutan dengan kotoran yang ada di
dalamnya. Pemanasan filtrate garam dapur dalam rangkaian proses rekristalisasi
menyebabkan merenggangnya molekul-molekul zat sehingga cairan yang dihasilkan
lebih halus dan lembut. Sedangkan massa dari garam dapur kurang. Hal ini
disebabkan karena sebagian filtat menguaap saat dipanaskan.
Perubahan warna yang terjadi pada saat pemanasan karena kotoran salam
tembaga sulfat tersaring sebelum pemanasan, sehingga warnanya lebih bersih dan
dan berwarna biru muda. Tembaga sulfat sukar larut karena titik jenuhnya lebih
tinggi dibandingkan titik jenuh garam dapur. Pada saat proses pendinginan, filtrat
tembaga sulfat sukar mengkristal, hal ini disebabkan karena kurangnya proses
pemanasan/ penguapan maka menyebabkan pelarut tidak sepenuhnya menguap.
Sedangkan massanya berkurang dari 5,05 gram menjadi 4,82 gram, karena pada saat
pemanasan, sebagian filtrate CuSO4 menguap dan dalam prosesnya saat
pemanasan, terjadi percikan-percikan CuSO4 .Hal tersebut yang membuat
massa CuSO4 berkurang setelah
rekristalisasi.
Dalam proses kristalisasi diperlukan pelarut yang baik agar hasil kristal
yang didapatkan bisa berkualitas baik pula. Syarat-syarat pelarut yang baik,
antara lain :
a. Mempunyai
titik didih relative rendah agar mudah terpisah dengan kristal murni
b. Memberikan
perbedaan daya larut yang cukup besar antara zat yang dimurnikan dengan zat
pengotor.
c. Tidak
meninggalkan zat pengotor pada kristal
d. Bersifat
inert ( tidak mudah bereaksi dengan kristal)
e. Mudah
dipisahkan dari kristalnya
f.
Dapat melarutkan senyawa lain
g. Mempunyai
daya larut yang tinggi
h. Berupa
pemurni atau dengan kata lain pelarut biasanya berupa pemurni
V.
KESIMPULAN
1.
Rekristalisasi adalah salah satu cara untuk
memisahkan atau memurnikan zat yang
berupa kristal dari kotorannya dengan dasar perbedaan kelarutan dalam pelarut
dan pada suhu tertentu.
2.
Proses rekristalisasi meliputi empat tahap yaitu
:
a.
Pelarutan
b.
Penyaringan
c.
Pemanasan
d.
Pendinginan
3.
Hasil percobaan
4.
Reaksi-reaksi yang terjadi pada percobaan
rekristalisasi yaitu :
a.
Reaksi rekristalisasi pada garam dapur (NaCl) :
NaCl (s) + H2O (l) à NaCl (aq)
NaCl (aq) à NaCl (s)
b.
Reaksi rekristalisasi pada tembaga sulfat (CuSO4):
CuSO4 (aq) + H2O
(l) à CuSO4 (aq)
CuSO4 (aq) à CuSO4 (s) (putih)
CuSO4 (aq) à CuSO4 . 5 H2O
(s) (biru)
5.
Dalam proses rekristalisasi diperlukan pelarut
yang baik, syarat-syarat pelarut yang baik yaitu mempunyai titik didih yang
rendah, bersifat inert, tidak meninggalkan zat pengotor pada kristal, mudah
dipisahkan dari kristalnya, dapat melarutkan senyawa lain, mempunyai daya larut
yang tinggi.
6.
Hal yangn mempengaruhi perbedaan kristal yang
terbentuk baik garam dapur maupun tembaga sulfat dengan kristal semula yaitu
bahwa kristal lebih bersih (warna putih bersih untuk garam dapur dan berwarna
biru muda untuk tembaga sulfat) karena telah dilakukan proses penyaringan,
berbentuk lebih halus dan lembut dan merenggangnya molekul-molekul saat proses
pemanasan, dan massanya berkurang dari sebelumya karena ada beberapa zat
filtrate yang menguap.
VI.
DAFTAR PUSTAKA
Anshori, Iruan. 1987. Kimia. Bandung : Ganesa Exact
Brady, J.E. 1999. Kimia Universitas. New York : St. John
University
Budi Haryo, Agus. 1994. Kimia Dasar I. Surakarta: UNS Press
Redjeki, Tri. 2007. Praktikum Kimia Dasar I. Surakarta : BPK
Press.
Surakitri. 1989. Kimia I. Klaten : Intan Pariwara
Tim Dosen Praktikum Kimia Dasar I. 2012. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I.
Surakarta : UNS Press
Tidak ada komentar:
Posting Komentar