Cari Blog Ini

Rabu, 28 Agustus 2013

Praktikum Kimia Dasar I : Kromatografi Kertas



2.1 Judul
Percobaan ini berjudul “Kromatografi Kertas”.

2.3 Tujuan
Percobaan ini memiliki tujuan untuk :
a.       Mengenal salah satu pemisahan zat dengan kromatografi kertas.
b.      Mengidentifikasikan klorofil, karoten, dan xautin dalam hijau daun dengan kromatografi kertas,
c.       Mengidentifikasikan komponen penyusun tinta dengan kromatografi kertas.
2.3 Data Pengamatan
Kromatografi Kertas I
No
Jenis Daun
Warna Noda yang Terbentuk
Jarak pelarut (cm)
Jarak Noda (cm)
1.
Daun Pepaya
Hijau
4,4
4,2

             Kromatografi Kertas II
No
Jenis Tinta/Spidol
Warna Noda yang Terbentuk
Jarak pelarut (cm)
Jarak Noda (cm)
1.
Merah
Merah muda
8
3,7


Orange

5,1


Kuning

7,1
2.
Biru
Ungu
7,5
6,5


Biru

7,5
3.
Hijau
Hijau
8,3
7,8


Biru

8


2.4 Pembahasan
1)   







2)      Analisa Kualitatif
            Percobaaan kromatografi kertas bertujuan untuk mengenal salah satu pemisahan zat dengan kromatografi kertas, mengidentifikasi klorofil, karoten, xautin dalam hijau daun dengan kromatografi kertas, mengidentifikasi komponen penyusun tinta dengan kromatografi kertas.
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran didasarkan atas perbedaan distribusi dari komponen  – komponen campuran diantara dua fase, yaitu fase diam / tetap ( padat atau cair ). Fase diam bersifat menahan komponen, sedangkan fase gerak akan melarutkan komponen. Pada kromatografi kertas, fase diam berupa selulosa yang terdapat dalam kertas sedangkan fase gerak berupa pelarut yang sesuai dan fase gerak ( cair atau gas ). Dalam hal ini kromatografi juga merupakan cara untuk memisahkan dan mengidentifikasi campuran.
            Ada beberapa cara kromatografi, salah satu diantaranya adalah kromatografi kertas. Salah satu penggunaan kromatografi kertas adalah pemisahan zat warna dalam tinta. Metode ini sesuai dengan kromatografi serapan dan sekarang kromatografi kertas dipandang sebagai sistem partisi. Salah satu zat padat dapat digunakan untuk menyokong fase tetap yaitu bubuk selulosa ( kertas saring ) dan sebagai pelarut dan fase gerak adalah zat cair yang sesuai, misalkan air, etanol, asam asetat.
            Pada kromatografi kertas jika setetes cuplikan diteteskan pada sepotong kerrtas saring maka akan meluas dengan membentuk noda bulat. Kertas saring dimasukkan dalam bejana tertutup yang berisi pelarut, maka pelarut akan bergerak melalui serat – serat kertas saring. Bila daerah dari noda yang terpisah telah dideteksi, maka perlu mengidentifikasi tiap individu dari senyawa.
            Metode identifikasi yang paling mudah adalah berdasarkan kedudukan dari noda relatif terhadap permukaan relatif , menggunakan harga Rf. Harga Rf merupakan ukuran kecepatan migrasi suatu senyawa pada kromatogram dan pada kondisi konstan merupakan besaran karakteristik dan reprodusibel. Harga Rf didefinisikan sebagai perbandingan antara jarak senyawa dari titik awal dan jarak pelarut dari titik awal.


Rounded Rectangle: Rf : (Jarak Noda (cm))/(Jarak Pelarut (cm))
 



A.      Kromatografi Kertas I
Pada percobaan kromatografi kertas 1 ini, langkah percobaan awalnya membuat ekstrak daun pepaya dengan cara menggerus daun pepaya hingga lumat. Setelah itu ditambahkan campuran proteleum eter dengan etanol (2:1) sebanyak 10 ml dan 5 ml. Kemudian ekstrak yang diperoleh dipindahkan ke dalam corong pemisah dan masukkan 10 ml air lalu digoyang-goyangkan beberapa menit. Setelah itu, diamkan sebentar dan buang lapisan bawah dari ekstrak. Lalu tambahkan 10 ml air lagi dan digoyang-goyang lagi kemudian buang lapisan bawah ekstrak. Lapisan atas yang masih tertinggal dalam corong pemisah dipindahkan ke dalam cawan dan dikeringkan dengan cara menambah Na2SO4 anhidrid. Jika belum begitu kering saring dan pekatkan larutan. Kemudian teteskan larutan yang diperoleh pada kertas saring yang sebelumnya telah dipotong panjang dan diukur 2cm x 2cm sebagai garis penanda (titik awal untuk noda). Cobloskan pada lidi dan gantungkan hingga ujung bawah kertas saring menyentuh pelarut yang berisi campuran benzena aseton (7:3) 35 ml dan 15 ml. Usahakan tetesan jangan sampai terkena zat pelarut. Biarkan eluen naik sampai hampir ujung kertas saring. Batas eluennya diberi tanda dan keringkn di udara.

Pada percobaan kromatografi kertas 1, proteleum eter berfungsi untuk memisahkan ekstrak daun pepaya atau untuk menguraikan komponen-komponen penyusun pada hijau daun pepaya. Sedangkan benzena aseton berfungsi sebagai pengikat klorofil dan membawanya naik bersama pelarut. Pelarut yang dimaksud mempunyai sifat sebagai pelarut organik dan mudah melarutkan organik dan asetat mudah menguap sehingga kertas saring mudah dikeringkan. Sedangkan  untuk fungsi  Na2SO4 untuk menyerap air sehingga membantu pengeringan zat hijau.
Ekstrak daun pepaya dalam percobaan ini seharusnya terurai menjadi warna hijau muda, maka hal itu membuktikn bahwa daun pepaya mengandung klorofil. Namun, ekstrak itu terurai menjadi dua warna yaitu hijau muda dan tua. Alasan mengapa tidak terjadi (tidak terurai menjadi warna hijau muda saja) diantaranya karena penggerusan kurang lumat, daun yang dilumatkan kurang banyak, proses ekstraksi kurang sempurna, ekstrak daun yang dihasilkan kurang pekat atau proses pengocokan yang kurang tepat. Penguraian warna terjadi karena adanya pemisahan zat antara pelarut dengan jarak noda. Komponen-komponen yang berwarna dan terlihat sebagai pita-pita atau noda-noda terpisah.

B.       Kromatografi Kertas II
Pada percobaan kromatografi kertas 2, hal yang pertama kali dilakukan adalah memotong kertas saring. Kira-kira berbentuk persegi panjang. Pada tepi ujung buatlah garis dengan pensil berjarak 2cm x 2cm (pxl). Di tengah garis itu buatlah titik (noda) dengan spidol berwarna merah. Lakukan hal yang sama untuk kertas saring berikutnya dan untuk spidol berwarna biru dan hijau. Kemudian cobloskan dan deretkan kertas saring pada lidi dan masukkan ke dalam chamber yang sebelumnya telah diisi dengan`pelarut akuades dan membiarkan pelarut naik sampai hampir mencapai tepi atas kertas saring, lalu batas naiknya pelarut dan senyawa ditandai dan dikeringkan sebentar.
            Fungsi penambahan akuades sebagai pelarut adalah untuk mengetahui komponen penyusun tinta spidol.
Spidol yang berwarna merah terurai menjadi merah muda, orange, dan kuning. Warna biru terurai menjadi warna ungu dan biru. Sedangkan spidol warna hijau terurai menjadi warna hijau dan biru. Noda-noda tersebut dapat terurai karena larutan beserta komponen-komponen tinta bergerak ke atas pita kertas saring yang dipengaruhi oleh adanya gaya kapiler melalui pori-pori kertas saring yang dipengaruhi oleh daya tahan fase tetap sehingga memiliki jarak resapan yang berbeda-beda. Selain itu, bagian-bagian yang mudah terdistribusi dalam air akan mudah terabsorbsi oleh kertas dan perjalanannya lebih pendek. Sebaliknya, bagian-bagian yang tidak mudah terdistribusi, perjalanannya lebih panjang atau jauh. Ini yang mengakibatkan harga Rf-nya lebih besar.
Dari keseluruhan percobaaan di atas (I dan II) didapatkan harga Rf sebesar 0 <Rf ≤ 1. Harga Rf sangat bergantung pada jarak yang ditempuh senyawa dan pelarut. Jika jarak senyawa yang dihasilkan semakin jauh, maka harga Rf juga akan semakin maksimum. Ada beberapa faktor yang menentukan harga Rf yaitu pelarut, suhu, ukuran dari bejana dan kertas. Perubahan suhu dapat merubah koefisien partisi dan juga kecepatan aliran sedangkan ukuran dan volume dari bejana sangat mempengaruhi homogenitas dan atmosfer jadi mempengaruhi kecepatan penguapan dari komponen-komponen pelarut dan kertas. Pengaruh utama pada harga Rf timbul dari perubahan ion dan serapan, yang berbeda untuk macam-macam kertas. Kertas mempengaruhi kecepatan aliran juga mempengaruhi kesetimbangan partisi.



3.1  Kesimpulan
1)   Kromatografi adalah suatu cara untuk memisahkan dan mengidentifikasikan campuran.
2)   Metode yang dipakai dalam kromatografi kertas adalah metode penaikan, yaitu kertas dicelupkan hingga ujung dimana aliran mulai bergerak terletak sedikit di atas  permukaan dari pelarut dan pelarut naik melalui serat-serat dari kertas oleh gaya kapiler. Kertas sebagai serat-serat selulosa dengan lapisan yang sangat tipis dari molekul-molekul air yang berikatan pada permukaan.
3)   Pada kromatografi kertas I, ekstrak daun papaya terurai menjadi warna hijau yang menunjukkan bahwa daun papaya mengandung klorofil.
4)   Pada kromatografi kertas II, spidol merah terurai menjadi warna merah muda, orange dan kuning. Untuk spidol biru terurai menjadi warna ungu dan biru. Sedangkan warna hijau terurai menjadi warna hijau dan biru.
5)   Masing-masing komponen yang terdapat dalam suatu senyawa dapat diidentifikasikan dengan :


Rounded Rectangle: Rf : (Jarak Noda (cm))/(Jarak Pelarut (cm))
 



6)   Faktor penentu Rf diantaranya yaitu pelarut, suhu, ukuran dari bejana dan kertas.
7)   Rf  1= 0,95 ; Rf  2= 0,46 ; Rf  3= 0,88 ; Rf  4 = 0,88 ; Rf 5 = 0,86 ; Rf  6 = 1 ; Rf 7 = 0,93 ; Rf 8 = 0,96.