Cari Blog Ini

Minggu, 27 Januari 2013

IKATAN IONIK

Tepat pukul 01:16. Yah, selesai membaca Buku "Mencari tuhan Yang Hilang", tapi mata belum juga terpejam. Ya sudah... Belajar bareng Yuk... Kali ini, saya akan mengajak kalian buat belajar Ikatan Ionik...
Semangat Membaca...

Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam (atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang berbeda muatan.



Unsur-unsur gas mulia mempunyai elektron valensi berjumlah delapan kecuali pada helium yang hanya mempunyai dua elektron valensi. Pada kenyataannya unsur gas mulia sulit membentuk senyawa sedangkan unsur-unsur  golongan alkali, alkali tanah,  halogen, dan oksigen mempunyai elektron valensi kurang dari delapan cenderung mudah bereaksi membentuk senyawa. Misalnya Na mudah bereaksi  dengan klor membentuk garam NaCl , Na juga mudah bereaksi dengan oksigen membentuk Na2O, dan dengan air membentuk NaOH ? Kencenderungan unsur-unsur selain gas mulia mudah bereaksi membentuk senyawa memberikan indikasi bahwa unsur gas mulia sudah stabil sedangkan unsur selain gas mulia kurang stabil. Hal ini akan dapat dijelaskan apabila unsur-unsur selain gas mulia setelah membentuk senyawa mempunyai susunan elektron seperti gas mulia.
Contoh :
Konfigurasi elektron     :                 11Na   :   1s2 2s2 2p6  3s1 
                                                                             17Cl    :   1s2  2s2  2p6  3s2  3p5

Konfigurasi elektron     :                 10Ne   :   1s2 2s2 2p6
                                                                             18Ar   :   1s2  2s2  2p6  3s2  3p6

Jika atom Na yang mempunyai satu elektron kulit valensi melepaskan satu  elektron akan mempunyai konfigurasi elektron seperti Ne, sedangkan jika atom Cl menangkap satu elektron akan mempunyai konfigurasi elektron seperti Ar.

      
Kemudian terbentuknya senyawa NaCl dapat dijelaskan bahwa atom Na melepaskan satu elektron untuk diberikan kepada atom Cl sehingga atom Na menjadi bermuatan positip satu  dan atom Cl bermuatan negatip satu. Atau terjadi serah terima elektron antara atom Na dan atom Cl membentuk ion positip dan ion negatip yang saling berikatan.

Struktur Lewis
      Struktur Lewis digunakan untuk menunjukkan elektron valensi suatu atom atau ion.
Contoh :
 










Pembentukan senyawa  NaCl dapat digambarkan dengan struktur Lewis sebagai berikut

Karena  senyawa NaCl terdiri dari ion positip dan ion negatip yang saling berikatan, maka jenis ikatannya disebut ikatan ionik yaitu ikatan yang terjadi karena gaya tarik-menarik secara elektrostatik antara ion positip dan ion negatip.

Contoh lain misalnya atom Ca dapat bereaksi dengan oksigen membentuk oksida CaO yang berikatan ionik. Perubahan konfigurasi elektron pada pembentukan senyawa CaO

Ca   (1s2  2s2  2p6  3s2  3p6 3s2 )       --->          Ca2+     +      2e-

                        O  (1s2  2s2  2p4 )    +    2 e-       --->                  O=  (1s2  2s2  2p6)
    
Atom Ca yang bersifat elektro positip akan cenderung melepaskan 2 elektron dan diberikan kepada O yang bersifat elektronegatip, sehingga terbentuk ion Ca2+ dan ion O2- yang berikatan ionik.







Energi yang Terlibat dalam Pembentukan Senyawa Ionik
      Pembentukan senyawa ionik merupakan reaksi pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya pada keadaan standar
Misalnya reaksi pada pembentukan NaCl dapat dituliskan  sebagai berikut :

Na(s)     +     ½ Cl2(g)                           NaCl(s)

Adapun energi yang terlibat dalam pembentukan senyawa NaCl dapat digambarkan dengan diagram energi sebagai berikut  :
 


Gambar     Siklus Born Harber pembentukna Senyawa NaCl

Di mana :        D  H1  atau  S         =  Energi sublimasi NaCl(s) = + 108, 7 kJ mol-1
                       D  H2  atau  I          =  Energi ionisasi Na(g)  = + 493,8 kJ mol-1 
                       D    H3   atau  ½ D  =  Energi disosiasi Cl(g)  = + 120,9 kJ mol-1 
                       D   H4  atau  A       =  Afinitas elektron Cl(g)  =  - 379,5kJmol-1 
                       D    H5  atau U       =  Energi kisi NaCl(s)  =  - 754,8 kJ mol-1 
                       D     Hf                   =  Energi reaksi pembetukan NaCl(s)
Dari siklus Born Harber tersebut jika masing-masing energi diketahui, maka energi reaksi pembentukan NaCl(s) dapat dihitung berdasarkan hukum Hess sebagai berikut :

                         D  Hf  =    D H1   +   D H2   +    D  H3  +    D  H4   +    D  H5
Atau :
                         D   Hf  =       S      +     I     -  ½ D    +      A     +     U
       
                                    =    ( + 108,7  +  493,8  +  120,9  -  379,5  -  754,80 ) kJ mol-1
         
                                    =   - 410,9 kJ mol-1

Senyawa ionik akan mudah terbentuk apabila harga energi reaksi pembentukan negatip atau reaksi eksotermis. Siklus Born Harber juga dapat digunakan untuk meramalkan besarnya energi kisi senyawa kovalen apabila variabel lain diketahui.


Nah kalian boleh menambahkanya lagi... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar