Semangat Membaca...
Ikatan ion (atau ikatan elektrokovalen) adalah jenis ikatan kimia yang dapat terbentuk antara ion-ion logam dengan non-logam (atau ion poliatomik seperti amonium) melalui gaya tarik-menarik elektrostatik. Dengan kata lain, ikatan ion terbentuk dari gaya tarik-menarik antara dua ion yang berbeda muatan.
Unsur-unsur gas
mulia mempunyai elektron valensi berjumlah delapan kecuali pada helium yang
hanya mempunyai dua elektron valensi. Pada kenyataannya unsur gas mulia sulit
membentuk senyawa sedangkan unsur-unsur
golongan alkali, alkali tanah,
halogen, dan oksigen mempunyai elektron valensi kurang dari delapan
cenderung mudah bereaksi membentuk senyawa. Misalnya Na mudah bereaksi dengan klor membentuk garam NaCl , Na juga mudah
bereaksi dengan oksigen membentuk Na2O, dan dengan air membentuk
NaOH ? Kencenderungan unsur-unsur selain gas mulia mudah bereaksi membentuk
senyawa memberikan indikasi bahwa unsur gas mulia sudah stabil sedangkan unsur
selain gas mulia kurang stabil. Hal ini akan dapat dijelaskan apabila
unsur-unsur selain gas mulia setelah membentuk senyawa mempunyai susunan
elektron seperti gas mulia.
Contoh :
Konfigurasi
elektron : 11Na : 1s2
2s2 2p6 3s1
17Cl : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p5
Konfigurasi
elektron : 10Ne : 1s2
2s2 2p6
18Ar : 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6
Jika atom Na yang
mempunyai satu elektron kulit valensi melepaskan satu elektron akan mempunyai konfigurasi elektron
seperti Ne, sedangkan jika atom Cl menangkap satu elektron akan mempunyai
konfigurasi elektron seperti Ar.
Kemudian terbentuknya senyawa NaCl dapat
dijelaskan bahwa atom Na melepaskan satu elektron untuk diberikan kepada atom
Cl sehingga atom Na menjadi bermuatan positip satu dan atom Cl bermuatan negatip satu. Atau terjadi
serah terima elektron antara atom Na dan atom Cl membentuk ion positip dan ion
negatip yang saling berikatan.
Struktur Lewis
Struktur Lewis digunakan untuk
menunjukkan elektron valensi suatu atom atau ion.
Contoh :
Karena senyawa NaCl terdiri dari ion positip dan ion
negatip yang saling berikatan, maka jenis ikatannya disebut ikatan ionik yaitu ikatan yang terjadi
karena gaya tarik-menarik secara elektrostatik antara ion positip dan ion
negatip.
Contoh lain misalnya atom Ca dapat bereaksi
dengan oksigen membentuk oksida CaO yang berikatan ionik. Perubahan konfigurasi
elektron pada pembentukan senyawa CaO
Ca (1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 3s2 ) ---> Ca2+ +
2e-
O (1s2 2s2 2p4 ) +
2 e- --->
O= (1s2 2s2 2p6)
Atom Ca yang
bersifat elektro positip akan cenderung melepaskan 2 elektron dan diberikan
kepada O yang bersifat elektronegatip, sehingga terbentuk ion Ca2+
dan ion O2- yang berikatan ionik.
Energi yang Terlibat dalam Pembentukan Senyawa Ionik
Pembentukan
senyawa ionik merupakan reaksi pembentukan senyawa dari unsur-unsurnya pada
keadaan standar
Misalnya reaksi pada pembentukan NaCl dapat
dituliskan sebagai berikut :
Na(s) + ½ Cl2(g) NaCl(s)
Adapun energi yang terlibat dalam pembentukan
senyawa NaCl dapat digambarkan dengan diagram energi sebagai berikut :
Gambar Siklus Born Harber pembentukna Senyawa
NaCl
Di mana : D H1 atau
S = Energi sublimasi NaCl(s) = + 108,
7 kJ mol-1
D H2 atau
I = Energi ionisasi Na(g) = + 493,8 kJ mol-1
D H3 atau
½ D = Energi disosiasi Cl(g) = + 120,9 kJ mol-1
D H4 atau
A = Afinitas elektron Cl(g) =
- 379,5kJmol-1
D H5 atau U
= Energi kisi NaCl(s) = -
754,8 kJ mol-1
D Hf = Energi reaksi pembetukan NaCl(s)
Dari siklus Born
Harber tersebut jika masing-masing energi diketahui, maka energi reaksi
pembentukan NaCl(s) dapat dihitung berdasarkan hukum Hess sebagai
berikut :
D Hf = D H1 + D H2 + D H3
+ D H4 + D H5
Atau :
D Hf =
S + I
- ½ D +
A + U
= ( + 108,7
+ 493,8 +
120,9 - 379,5
- 754,80 ) kJ mol-1
= - 410,9 kJ mol-1
Senyawa ionik akan
mudah terbentuk apabila harga energi reaksi pembentukan negatip atau reaksi
eksotermis. Siklus Born Harber juga dapat digunakan untuk meramalkan besarnya
energi kisi senyawa kovalen apabila variabel lain diketahui.
Nah kalian boleh menambahkanya lagi...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar