Yuk kita tilik bersama.... :-)
PROSES PEMISAHAN ZAT
Dalam Kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan
untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia.
Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa
kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa
keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa
kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan
kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Proses pemisahan sangat
penting dalam bidang teknik kimia. Suatu contoh pentingnya proses pemisahan
adalah pada proses pengolahan minyak bumi. Minyak bumi merupakan campuran berbagai jenis hidrokarbon. Pemanfaatan hidrokarbon-hidrokarbon penyusun minyak bumi akan lebih
berharga bila memiliki kemurnian yang tinggi. Proses pemisahan minyak bumi
menjadi komponen-komponennya akan menghasilkan produk LPG, solar, avtur,
pelumas, dan aspal.
Secara mendasar, proses pemisahan dapat
diterangkan sebagai proses perpindahan massa.
Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara
mekanis atau kimiawi. Pemilihan jenis proses pemisahan yang digunakan
bergantung pada kondisi yang dihadapi. Pemisahan secara mekanis dilakukan
kapanpun memungkinkan karena biaya operasinya lebih murah dari pemisahan secara
kimiawi. Untuk campuran yang tidak dapat dipisahkan melalui proses pemisahan
mekanis (seperti pemisahan minyak bumi), proses pemisahan kimiawi harus
dilakukan.
Proses pemisahan suatu campuran dapat
dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada
fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen
(satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran
heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair,
padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya.
Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk
mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan.
Untuk proses pemisahan suatu campuran
heterogen, terdapat empat prinsip utama proses pemisahan, yaitu:
a)
Sedimentasi
Sedimentasi
adalah suatu proses pengendapan
material yang ditransport oleh media air, angin,
es, atau gletser
di suatu cekungan. Delta
yang terdapat di mulut-mulut sungai adalah hasil dan proses pengendapan material-material
yang diangkut oleh air sungai, sedangkan bukit pasir (sand dunes)
yang terdapat di gurun
dan di tepi pantai
adalah pengendapan dari material-material yang diangkut oleh angin.
b)
Flotasi
Flotasi adalah suatu proses pemisahan
mineral secara kimia-fisika berdasarkan pada sifat permukaan mineral yang tidak bisa dibasahi oleh
air (hidrophobic) maupun yang bisa dibasahi air (hidrophilic)
dengan bantuan gelembung udara pada bidang batas antara fase padat, cair dan
gas. Keberhasilan flotasi sangat ditentukan oleh ketepatan penggunaan reagen
yang digunakan, baik jumlah maupun jenisnya. Reagen flotasi ditambahkan pada
tahap penyesuaian ("conditioning") dengan tujuan menciptakan
suatu pulp yang kondisinya sesuai agar pada saat dilakukan flotasi
mineral-mineral yang diinginkan dapat mengapung sebagai konsentrat dan
mineral-meneral yang lain tetap tinggal/mengendap sebagai tailing (Wills,
1979).
c)
Sentrifugasi
Sentrifugasi adalah pemisahan dengan
menggunakan gaya putaran atau gaya sentrifugal. Partikel dipisahkan dari
liquid dengan adanya gaya
sentrifugal pada berbagai variasi ukuran dan densitas campuran larutan. Peralatan
sentrifugasi terdiri dari :
ü
pengendapan sentrifugal/centrifugal settling
-
tubular : pemisahan liquid-liquid emulsion
-
disk bowl : pemisahan liquid-liquid
ü
filtrasi sentrifugal
gaya
sentrifugal digunakan untuk mendapatkan perbedaan tekanan sehingga slurry dalam
filter akan mengalir ke penyaring.
pada operasi sentrifugasi dengan cara
pengendapan, kecepatan pengendapan dipengaruhi oleh : kecepatan sudut (ω)
disamping faktor-faktor lain seperti pada perhitungan kecepatan sedimentasi.
laju alir volumetrik umpan dipengaruhi oleh kecepatan sudut (ω), diameter
partikel (Dp), densiti partikel dan cairan, viskositas dan diameter tabung
centrifuge.
d)
Filtrasi
Filtrasi atau penyaringan merupakan metode
pemisahan untuk memisahkan zat padat dari cairannya dengan menggunakan alat
berpori (penyaring). Dasar pemisahan metode ini adalah perbedaan ukuran
partikel antara pelarut dan zat terlarutnya. Penyaring akan menahan zat padat
yang mempunyai ukuran partikel lebih besar dari pori saringan dan meneruskan pelarut.
Proses filtrasi yang dilakukan adalah
bahan harus dibuat dalam bentuk larutan atau berwujud cair kemudian disaring.
Hasil penyaringan disebut filtrat sedangkan sisa yang tertinggal dipenyaring
disebut residu. (ampas).
Metode ini dimanfaatkan untuk membersihkan
air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan
obat-obat injeksi, dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula.
Penyaringan di laboratorium dapat menggunakan kertas saring dan penyaring
buchner. Penyaring buchner adalah penyaring yang terbuat dari bahan kaca yang
kuat dilengkapi dengan alat penghisap.
Proses pemisahan
suatu campuran homogen, prinsipnya merupakan pemisahan dari terbentuknya suatu
fasa baru sehingga campuran menjadi suatu campuran heterogen yang mudah
dipisahkan. Fasa baru terjadi / terbentuk dari adanya perbedaan sifat fisik dan
kimiawi masing-masing komponen. Berbagai metode yang digunakan untuk terjadinya
suatu fasa baru sehingga campuran homogen dapat dipisahkan adalah:
a) Adsorpsi
Adsorbsi
merupakan metode pemisahan untuk membersihkan suatu bahan dari pengotornya
dengan cara penarikan bahan pengadsorbsi secara kuat sehingga menempel pada
permukaan bahan pengadsorbsi. Penggunaan metode ini dipakai untuk memurnikan
air dari kotoran renik atau mikroorganisme, memutihkan gula yang berwarna
coklat karena terdapat kotoran.
b) Kromatografi
Kromatografi
adalah cara pemisahan berdasarkan perbedaan kecepatan perambatan pelarut pada
suatu lapisan zat tertentu. Dasar pemisahan metode ini adalah kelarutan dalam
pelarut tertentu, daya absorbsi oleh bahan penyerap, dan volatilitas (daya
penguapan). Contoh proses kromatografi sederhana adalah kromatografi kertas
untuk memisahkan tinta.
c) Kristalisasi
Kristalisasi adalah proses pembentukan
bahan padat
dari pengendapan
larutan,
melt (campuran leleh), atau lebih jarang pengendapan langsung dari gas. Kristalisasi juga
merupakan teknik pemisahan kimia antara bahan padat-cair, di mana terjadi perpindahan massa (mass
transfer) dari suat zat terlarut (solute)
dari cairan larutan ke fase kristal
padat. Dasar metode ini adalah kelarutan bahan dalam suatu pelarut dan
perbedaan titik beku. Kristalisasi ada dua cara yaitu kristalisasi penguapan
dan kristalisasi pendinginan.
Contoh proses
kristalisasi dalam kehidupan sehari-hari adalah pembuatan garam dapur dari air
laut. Mula-mula air laut ditampung dalam suatu tambak, kemudian dengan bantuan
sinar matahari dibiarkan menguap. Setelah proses penguapan, dihasilkan garam
dalam bentuk kasar dan masih bercampur dengan pengotornya, sehingga untuk
mendapatkan garam yang bersih diperlukan proses rekristalisasi (pengkristalan
kembali).
Contoh lain
adalah pembuatan gula putih dari tebu. Batang tebu dihancurkan dan diperas
untuk diambil sarinya, kemudian diuapkan dengan penguap hampa udara sehingga
air tebu tersebut menjadi kental, lewat jenuh, dan terjadi pengkristalan gula.
Kristal ini kemudian dikeringkan sehingga diperoleh gula putih atau gula pasir.
d) Distilasi
Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan
bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan.
Dalam
penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian
didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang memiliki titik didih lebih
rendah akan menguap lebih dulu. Metode
ini termasuk sebagai unit operasi kimia jenis perpindahan massa.
Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada
suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Model ideal
distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton.
·
Distilasi Sederhana
·
Distilasi Fraksionisasi
·
Distilasi Uap
·
Distilasi Vakum
e) Evaporasi
Penguapan atau evaporasi adalah proses perubahan molekul di dalam keadaan cair (contohnya
air) dengan spontan
menjadi gas (contohnya uap air). Proses ini adalah kebalikan dari kondensasi.
Umumnya penguapan dapat dilihat dari lenyapnya cairan secara berangsur-angsur
ketika terpapar pada gas dengan volume signifikan.
Rata-rata
molekul tidak memiliki energi yang cukup untuk lepas dari cairan. Bila tidak cairan
akan berubah menjadi uap dengan cepat. Ketika molekul-molekul saling
bertumbukan mereka saling bertukar energi dalam berbagai derajat, tergantung
bagaimana mereka bertumbukan. Terkadang transfer energi ini begitu berat
sebelah, sehingga salah satu molekul mendapatkan energi yang cukup buat
menembus titik didih cairan. Bila
ini terjadi di dekat permukaan cairan molekul tersebut dapat terbang ke dalam
gas dan "menguap"
Ada cairan yang kelihatannya tidak menguap pada
suhu tertentu di dalam gas tertentu (contohnya minyak makan pada suhu kamar).
Cairan seperti ini memiliki molekul-molekul yang cenderung tidak menghantar
energi satu sama lain dalam pola yang cukup buat memberi satu molekul "kecepatan
lepas" - energi panas - yang diperlukan untuk berubah menjadi uap. Namun
cairan seperti ini sebenarnya menguap, hanya saja prosesnya jauh lebih lambat
dan karena itu lebih tak terlihat
Penguapan adalah bagian esensial dari siklus air. Energi surya menggerakkan penguapan air dari samudera,
danau,
embun
dan sumber air lainnya. Dalam hidrologi penguapan dan transpirasi
(yang melibatkan penguapan di dalam stomata tumbuhan)
secara kolektif diistilahkan sebagai evapotranspirasi.
f) Elektroforesis
Elektroforesis adalah teknik pemisahan komponen atau molekul
bermuatan berdasarkan perbedaan tingkat migrasinya
dalam sebuah medan listrik . Medan
listrik dialirkan pada suatu medium yang mengandung sampel yang akan dipisahkan.
Teknik ini dapat digunakan dengan memanfaatkan muatan listrik yang ada pada makromolekul, misalnya DNA yang
bermuatan negatif. Jika molekul yang bermuatan negatif dilewatkan melalui suatu
medium, kemudian dialiri arus listrik dari suatu kutub ke kutub yang berlawanan muatannya maka
molekul tersebut akan bergerak dari kutub negatif ke kutub positif. Kecepatan
gerak molekul tersebut tergantung pada nisbah muatan terhadap massanya serta
tergantung pula pada bentuk molekulnya. Pergerakan ini dapat dijelaskan dengan gaya Lorentz, yang terkait dengan sifat-sifat dasar elektris bahan yang diamati dan
kondisi elektris lingkungan:
F adalah gaya
Lorentz, q adalah muatan yang dibawa oleh objek, E adalah medan listrik.
Secara umum, elektroforesis digunakan untuk
memisahkan, mengidentifikasi, dan memurnikan fragmen DNA.
Jenis Elektroforensis :
·
Elektroforesis
kertas adalah jenis elektroforesis yang terdiri dari kertas sebagai fase
diam dan partikel
bermuatan yang terlarut sebagai fase gerak, terutama ialah ion-ion
kompleks. Pemisahan ini terjadi akibat adanya gradasi konsentrasi sepanjang
sistem pemisahan. Pergerakan partikel dalam kertas tergantung pada muatan atau valensi zat terlarut, luas penampang, tegangan
yang digunakan, konsentrasi elektrolit, kekuatan ion, pH, viskositas, dan
adsorpsivitas zat terlarut.
·
Elektroforesis
gel ialah elektroforesis yang menggunakan gel sebagai fase diam untuk
memisahkan molekul-molekul. Awalnya elektoforesis gel dilakukan dengan medium
gel kanji (sebagai fase diam) untuk memisahkan biomolekul
yang lebih besar seperti protein-protein. Kemudian elektroforesis gel berkembang dengan
menjadikan agarosa dan poliakrilamida sebagai gel
media.
g) Ekstraksi
Ekstraksi adalah proses pemisahan suatu zat berdasarkan
perbedaan kelarutannya terhadap dua cairan tidak saling larut yang berbeda,
biasanya air dan yang lainnya pelarut organik.
Proses ekstraksi dapat
berlangsung pada:
· Ekstraksi cair-cair atau dikenal juga dengan
nama ekstraksi solven. Ekstraksi jenis ini merupakan proses yang umum digunakan
dalam skala laboratorium maupun skala industri.
· Leaching, adalah proses pemisahan kimia yang bertujuan
untuk memisahkan suatu senyawa kimia dari matriks padatan ke dalam cairan.
h) Presipitasi
Dalam meteorologi, presipitasi (juga dikenal sebagai satu kelas dalam
hidrometeor, yang merupakan fenomena atmosferik) adalah setiap produk dari kondensasi uap air di atmosfer. Ia terjadi ketika atmosfer (yang merupakan suatu larutan gas raksasa) menjadi jenuh dan air kemudian terkondensasi
dan keluar dari larutan tersebut (terpresipitasi). Udara menjadi jenuh melalui
dua proses, pendinginan atau penambahan uap air.
Presipitasi yang mencapai permukaan bumi dapat menjadi
beberapa bentuk, termasuk diantaranya hujan, hujan beku, hujan rintik, salju, sleet, and hujan es. Virga adalah presipitasi yang pada mulanya jatuh ke bumi tetapi
menguap sebelum mencapai permukaannya.
Presipitasi adalah salah satu komponen utama dalam siklus air, dan merupakan sumber utama air tawar di planet ini.Diperkirakan sekitar 505,000 km³ air jatuh
sebagai presipitasi setiap tahunnya, 398,000 km³ diantaranya jatuh di lautan. Bila didasarkan pada luasan permukaan Bumi, presipitasi tahunan global adalah sekitar 1 m, dan
presipitasi tahunan rata-rata di atas lautan sekitar 1.1 m.
Presipitasi perlu diukur untuk mendapatkan data hujan yang
sangat berguna bagi pernecanaan hidrologis, semisal perencanaan pembangunan
bendung, dam, dan sebagainya. Salah satu alat ukurnya yang sederhana adalah
sebagai berikut. yang ini merupakan alat ukur hujan harian.
Pengukurannya dengan mendukur kedalaman air yang terkumpul
dalam botol pengumpul di baigan tengah tersebut.
Penempatan alat ukur hujan harus di tempat terbuka, harus
dilindungi dari gangguan binatang dan manusia, selalu dijaga agar tetap bersih,
data hujan yang terkumpul tiap harinya harus diukur dengan teratur pada jam
yang sama tiap harinya (ini menyebabkan Indonesia sangat kekurangan data
hujan, karena jarang ada orang yang mau secara rutin mengecek alat ukur hujan).
Jarak minimal alat ukur hujan terhadap bangunan yang terdekat dengannya adalah
sejauh empat kali tinggi bangunan terdekat tersebut. (oleh bejotampan)
i)
Rekristalisasi
Terdapat beberapa defini tentang rekristalisasi
yaitu : 1. suatu proses dimana butir logam yang terdeformasi digantikan oleh butiran baru yang tidak
terdeformasi yang intinya tumbuh sampai butiran asli termasuk didalamnya 2.
Perubahan struktur kristal akibat pemanasan pada suhu kritis 3. Terbentuknya struktur butiran baru melalui tumbuhnya
inti dengan pemanasan.
Besarnya suhu rekristalisai adalah setengah sampai dengan
sepertiga dari suhu logam.
j)
Sublimasi
Sublimasi
merupakan metode pemisahan campuran dengan menguapkan zat padat tanpa melalui
fasa cair terlebih dahulu sehingga kotoran yang tidak menyublim akan
tertinggal. bahan-bahan yang menggunakan metode ini adalah bahan yang mudah
menyublim, seperti kamfer dan iod.
Pemanfaatan Metode Pemisahan
Pada
proses pemisahan suatu campuran ada yang memerlukan metode pemisahan, ada pula
yang dikombinasi lebih dari saru jenis metode. Berikut ini beberapa
contoh pemanfaatan metode pemisahan dengan menggunakan metode pemisahan
tertentu.
·
Pemurnian Garam Dapur
Air laut banyak
mengandung mineral terutama garam dapur (NaCl). Petani garam dapur memisahkan
garam dapur dengan menjemur air laut pada sebuah bangunan yang datar dan
lapang. Garam yang diperoleh, kemudian diolah di industri untuk dicuci dan
ditambah iodium.
·
Pemurnian Air Minum.
Air adalah sumber
kehidupan. Air selalu diperlukan dalam setiap bidang kehidupan kita.bagi
penduduk Indonesia,
tidak sulit untuk mendapatkan air tawar, namun di daerah timur tengah sulit
untuk mendapatkan air tawar. Mereka melakukan penyulingan (destilasi) untuk
memperoleh air tawar secara besar-besaran.
tolong sebutkan contoh PRODUK dari proses kromatografi..
BalasHapusBiasanya digunakan untuk membuat warna pada tinta. Jadi paduan warna pada tinta diuraikan agar tau komponen warna apa saja yg terdapat dalam tinta tersebut
BalasHapusSIP,
BalasHapus